retty

Friday, November 30, 2012

kesehatan ibu di indonesia,kematian ibu



Kematian Ibu


Fakta Penting:


  • Menurut data tahun 2008 di Indonesia, setiap ibu meninggal setiap jamnya akibat komplikasi kehamilan. Dengan kata lain, lebih dari 9.500 ibu di Indonesia meninggal setiap tahun. Sebagai perbandingan, kematian ibu di Filipina adalah sekitar 1.900, di Thailand sekitar 420, dan di Malaysia hanya sekitar 240 setiap tahunnya.
  • Sebagian besar dari kematian ibu ini sebenarnya dapat dicegah.
  • Kematian ibu lebih tinggi pada populasi dengan karakteristik berikut:
    • Tinggal di daerah pedesaan atau terpencil
    • Tingkat pendidikan ibu yang rendah
    • Tingkat pendapatan yang rendah
  • Hampir seperempat dari seluruh kelahiran (22.7%) di Indonesia tidak mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan terlatih 2.
  • Terdapat kesenjangan yang nyata antar propinsi, di mana hampir seluruh (97%) persalinan di Propinsi DKI Jakarta ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sementara hanya 33% persalinan di propinsi Maluku yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih .



Keadaan Saat Ini dan Posisi Indonesia dalam Mencapai Millennium Development Goal 5
Angka Kematian Ibu adalah salah satu indikator keberhasilan MDG 5. Di Indonesia, kecendrungan penurunan AKI dapat dilihat dari periode 1990-1994 dengan AKI 390/100.000 kelahiran hidup, yang kemudian turun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup pada survei periode 1993-1997 dan menjadi 307 pada tahun 2003. Survei terakhir menunjukkan AKI di Indonesia adalah 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih jauh dari target MDG 5 untuk Indonesia yakni 102/100.000 kelahiran hidup. Sehingga, walaupun Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terus menurun, Indonesia diperkirakan tidak akan mencapai target MDG 5 pada tahun 2015 1.
Di Manakah Kematian Ibu Terjadi?
Lima puluh persen (50%) dari jumlah total kematian ibu terjadi di lima propinsi Indonesia, yaitu di Jawa Barat , Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Banten, dan Jawa Timur. Terdapat juga disparitas antar status sosial dan ekonomi yang berbeda, di mana wanita yang tinggal di pedesaan atau memiliki pendidikan yang rendah cenderung lebih rentan untuk memiliki risiko meninggal saat hamil.
Kenapa ibu hamil meninggal ?
Penyebab kematian ibu hamil adalah komplikasi kehamilan itu sendiri. Komplikasi utama yang menyebabkan sekitar 80% kematian ibu hamil adalah:
  • Perdarahan saat persalinan
  • Infeksi (biasanya setelah persalinan)
  • Tekanan darah tinggi pada kehamilan (pre-eclampsia dan eclampsia)
Bagaimana cara menyelamatkan nyawa ibu hamil?
Sebagian besar penyebab kematian ibu dapat diatasi, karena penanganan medis untuk komplikasi-komplikasi utama telah diketahui. Namun, permasalah terletak pada 3, antara lain:
  • Akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang berkualitas
  • Keterbatasan tenaga kesehatan, terutama di daerah terpencil dan sulit dicapai
  • Rendahnya pengetahuan sebagian masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu
  • Rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil, yang tidak hanya akan memperberat komplikasi kehamilan tapi juga penyebab bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)
Mengapa ibu hamil tidak mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan?
Ibu hamil di daerah terpencil tidak memiliki akses yang baik ke fasilitas kesehatan. Perbandingan jumlah penduduk dan tenaga kesehatan pun masih jauh di bawah standar. Yang lebih penting adalah kualitas pelayanan yang diberikan, di mana sebagian besar kematian ibu di propinsi-propinsi di pulau Jawa justru terjadi di rumah sakit rujukan.
Jadi, permasalahan kesehatan ibu tidak bisa dituntaskan dengan hanya memfokuskan usaha kesehatan di satu hal tertentu, misalnya di pengadaan bidan desa saja, tapi seharusnya ke usaha yang lebih holistik, termasuk fasilitas bersalin lanjutan (PONEK dan PONED).
Referensi:
  1. WHO. Maternal mortality in 2000: Estimates developed by WHO, UNICEF and UNFPA2004.
  2. BPS SI, International M. Indonesia Demographic and Health Survey 2007. Calverton, Maryland, USA: BPS and Macro International;2008.
  3. BAPPENAS. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia. Jakarta: BAPPENAS;2010
UNICEF juga menyoroti disparitas antara masyarakat dan kelompok sosial-ekonomi yang jelas terlihat di sektor kesehatan. Data menunjukkan, tingkat kematian balita di kalangan keluarga miskin lebih dari tiga kali lipat dibandingkan di rumah tangga terkaya. Di antara ibu yang tidak berpendidikan, hanya 15 persen dari mereka melahirkan di fasilitas kesehatan. Proporsinya terus meningkat seiring naiknya status pendidikan, di mana ibu dengan status pendidikan menengah hingga tinggi angkanya mencapai 71 persen.  Persentase kelahiran yang dibantu oleh petugas kesehatan terlatih juga meningkat ketika pendapatan seorang ibu atau status pendidikannya meningkat.

No comments:

Post a Comment