retty

Friday, November 30, 2012

perdarahan postparthum


Perdarahan post partum atau perdarahan pasca persalinanadalah salah satu penyebab kematian ibu melahirkan. Tigafaktor utama penyebab kematian ibu melahirkan adalahperdarahan post partum atau perdarahan pasca persalinanhipertensi saat hamil atau pre eklamasi daninfeksiPerdarahan menempati prosentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%). Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10-60 %. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pascapersalinan, namun selanjutnya akan mengalami kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan (WHO).

Definisi Perdarahan Post Partum

Perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Kehilangan darah pasca persalinan seringkali diperhitungkan secara lebih rendah dengan perbedaan 30-50%. Kehilangan darah setelah persalinan per vaginam rata-rata 500 ml, dengan 5% ibu mengalami perdarahan > 1000 ml. Sedangkan kehilangan darah pasca persalinan dengan bedah sesar rata-rata 1000 ml.
Perkembangan terkini, perdarahan pasca persalinan didefinisikan sebagai 10% penurunanhematokrit sejak masuk atau perdarahan yang memerlukan transfusi darah.

Kejadian Perdarahan Post Partum

Kejadian perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum sekitar 10-15% (4% pascapersalinan per vaginam dan 6-8% pasca persalinan bedah sesar).

Klasifikasi Perdarahan Post Partum

  1. Perdarahan post partum dini (early postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama persalinan.
  2. Perdarahan post partum sekunder (late postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam persalinan, kurang dari 6 minggu pasca persalinan.

Penyebab Perdarahan Post Partum

Gejala Klinik Perdarahan Post Partum

Lemah, limbung, keringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik < 90 mmHG, nadi > 100x/m, Hb < 8 g%.

Diagnosis Perdarahan Post Partum

Atonia uteri

Faktor resiko: over distensi uterus oleh karena polihidramnion, hamil kembar, makrosomia janin; multi paritaspersalinan cepat atau lama, infeksi, riwayat atonia uteri, pemakaian obat relaksasiuterus.
Gejalauterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir.
Penyulit: syok, bekuan darah pada serviks atau posisi terlentang akan menghambat aliran darahkeluar.

Robekan jalan lahir

Faktor resikopersalinan per vaginam dengan tindakan, makrosomia janin, tindakan episiotomi.
Gejaladarah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir, uterus berkontraksi keras danplasenta lengkap.
Penyulit: pucat, lemah dan menggigil.

Retensio plasenta

Gejala : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras.
Penyulit: tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversio uteri akibat tarikan, perdarahanlanjutan.

Retensio sisa plasenta atau ketuban

Gejalaplasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahansegera.
Penyulit: uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak kurang.

Inversio uteri

Insidensi : 1 dari 2500 kelahiran
Faktor resikoatonia uteri, traksi tali pusat berlebihan, manual plasentaplasentasi abnormal,kelainan uterus dan plasentasi pada fundus.
Gejalauterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusatnyeri perut akut dansyok (30%).
Penyulit: neurogenik syok, pucat dan limbung.

Ruptur uteri

Insidensi: 1 dari 2000 kelahiran.
Faktor resiko: riwayat pembedahan uterus sebelumnya, persalinan terhambat, pemakaianoksitosin berlebihan, posisi janin abnormal, manipulasi uterus dalam persalinan.

Plasentasi abnormal

Paling sering adalah plasenta akreta.
Faktor resiko: riwayat pembedahan uterus sebelumnya, plasenta previa, kebiasaan merokok, multi grande para.

Koagulopati

Koagulopati kongenital dapat menjadi komplikasi pada 1-2 per 10.000 kehamilan.
Penyebab: terapi antikoagulan dan koagulan konsumtif yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik.

Endometritis atau sisa fragmen plasenta

Gejala: sub involusi uterusnyeri tekan perut bawah dan pada uterusperdarahanlokiamukopurulen dan berbau bila disertai infeksi.
Penyulit: anemia dan demam.

Penanganan Umum Perdarahan Post Partum

  1. Selalu siap dengan tindakan gawat darurat.
  2. Penatalaksanaan manajemen aktif kala III persalinan.
  3. Meminta bantuan/pertolongan kepada petugas kesehatan lain.
  4. Melakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran naditekanan darah,pernafasan dan suhu.
  5. Penanganan syok apabila terjadi.
  6. Pemeriksaan kandung kemih, apabila penuh segera kosongkan.
  7. Mencari penyebab perdarahan dan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebabperdarahan.

Referensi

Ambarwati, E. 2008. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Errol, N. 2008. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Irmansyah, F. Perdarahan Post Partum dan Syok. freeppts.net/get.php?fid=35879  diunduh 6 September 2011. 03:05 AM
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
The Asian Parent. Postpartum Haemorrhage. id.theasianparent.com/articles/postpartum_haemorrhage  diunduh 6 September 2011. 09:36 AM
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI). menegpp.go.id..Diunduh 8 September 2011. 10:57 PM
Perdarahan Post Partum. scribd.com/doc/6502612/Perdarahan-Postpartum  diunduh 6 September 2011. 10.30 AM

Kata Kunci

No comments:

Post a Comment