USIA 36 TAHUN GIII P2002 Ab000 UK 28 MINGGU J/T/H/I DENGAN LETAK LINTANGDI POLI KIA RSUD Dr.R SOEDARSONO PASURUAN
Tanggal, 04 September 2012
Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Praktek Klinik Kebidanan I Semester V
DISUSUN OLEH :
Retty Rahmadhani Halimah
BOBO101145
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEPTEMBER 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : RETTY RAHMADHANI HALIMAH
NIM : BOBO101145
Judul : ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI PADA NY.”I”USIA 36 TAHUN GIII P2002 Ab000 UK 28 MINGGU J/T/H/I DENGAN LETAK LINTANGDI POLI KIA RSUD Dr.R SOEDARSONO PASURUAN
Malang, 04 September 2012
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Eva Inayatul F , SKM ) (, AMd. Keb )
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kasih dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Antenatal Care Patologi Pada Ny.”I” Usia 36 Tahun GIII P2002 Ab000 Uk 28 Minggu J/T/H/I Dengan Letak Lintang” Laporan Asuhan Kebidanan ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Kebidanan dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr Mulyohadi Sungkono SpOG(K) selaku Pembina Yayasan STIKes Kendedes.
2. drg Suharwati selaku Ketua Yayasan STIKes Kendedes.
3. dr. Endah Puspitorini MscIH.DTMPH, selaku ketua PLH yayasan STIKes Kendedes Malang.
4. Edi Murwani Amd.Keb,S.Pd,MMRS selaku ketua STIKes Kendedes Malang
5. Indah Mauludiyah,SST,MPH selaku Ka Prodi DIII Kebidanan STIKes Kendedes.
6. , Amd Keb, selaku Kepala Ruang Poli KIA RSUD dr.Soedarsono Pasuruan .
7. Eva Inayatul F ,SKM selaku pembimbing akademik
8. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan asuhan kebidanan ini karena keterbatasan kemampuan.Untuk itu, penulis mohon maaf apabila dalam makalah ini banyak kekurangan dan penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.
Malang, 04 september 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ........ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.............................................................................................. 3
2.2 Tindakan kegatdaruratan yang di laksanakan puskesmas
poned.................................................................................... ................. 3
2.3 Tujuan puskesmas poned....................................................................... 4
2.4 POA............................................................................................... ....... 6
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin. Kehamilan dengan normal akan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi, Kematian ibu sebagian besar disebabkan karena tiga faktor yaitu karena perdarahan 30,5%, infeksi 22,5% dan keracuan kehamilan atau eklamsia. Preeklamsi merupakan suatu penyakit yang termasuk penyakit di sebabkan oleh kehamilan, sedangkan sebabnya adalah belum diketahui secara pasti. Di Indonesia preeklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian perinatal yang tinggi oleh karena itu diagnosa secara dini preeklamsi yang merupakan tingkat terdahulu sebelum terjadinya eklamsi. Sangat perlu untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Penting untuk diketahui bahwa sindrom preeklamsi ringan antara lain hipertensi ,edema dan protein uri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita hamil. Akan tetapi dengan pemeriksaan kehamilan yang rutin dapat diketahui secara dini oleh bidan dan komplikasinya dapat pula di cegah sedini mungkin. maka dilakukan pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta mordibitas ibu dan bayi menurun. Sedapat mungkin ibu tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya. Ini berarti di dalam antenatal care harus diusahakan agar ibu hamil sehat dan jika ada kelainan harus dideteksi dini dan dapat ditangani sedin mungkin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”I” GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 28 minggu, diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney dengan pendekatan standart kebidanan secara komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mamahami teori sesuai dengan kasus yang dibuat.
2. Melakukan pengkajian pada Ny.”I”usia 36 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 28 minggu J/T/H/I dengan kehamilan letak lintang.
3. Mengidentiikasi masalah dan diagnosa yang muncul dari pengkajian.
4. Mengatisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah/diagnosa
5. Melakukan identiikasi segera terhadap Ny.”I”usia 36 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 28 minggu J/T/H/I dengan kehamilan letak lintang.
6. Membuat intervensi atau rencana tindakan yang mucul sesuai dengan rasional.
7. Melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang sudah dilakukan.
8. Melaksanakan evaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan pada Ny.”I”Usia 36 tahun GIII P2002 Ab000 usia kehamilan 28 minggu J/T/H/I dengan kehamilan letak lintang .
9. Mendokumentasikan asuhan kebidanan secara baik dan menyeluruh.
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan konseling kepada klien dan mampu memberikan pelayanan khususnya kehamilan sesuai dengan kebutuhan klien
1.3.2 Ibu Hamil
Dapat mengetahui keadaan diri dan janinnya serta mengetahui jika terjadi kelainan atau komplikaso yang menyertai kehamilannya
1.3.3 Petugas Kesehatan
Lebih dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum terutama pada ibu hamil untuk menurunkan angka kematian ibu dan janin.
1.4 Metode Penelitian
1. Wawancara
Mengadakan tanya jawab (anamnesa) langsung kepada wanita (klien) yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang masalah kesehatan klien, sehingga dapat memberikan intervensi yang ttepat sesuai dengan diagnose dan masalah.
2. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsuung dan pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
3. Studi Dokumen
Dengan melihat rekam medic klien terhadap program pengobatan dan perawatan melalui catatan medic atau catatan keperawatan
4. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku- buku referensi baik medis maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis serta dapat membandingkan antara teori dan praktek.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang Konsep Kehamilan, Konsep Antenatal Care, Konsep letak lintang, serta Teori Manajemen Kebidanan Varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnose, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, pengembangan rencana/intervensi, implementasi, evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
1. Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Rustam, Mochtar : 2002).
2. Kehamilan adalah masa dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya janin (Sarwono: 2006).
3. Suatu kehamilan dimulai dari adanya ovum dan sperma yang akan engalami perubahan yaitu merupakan suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur dari tuba fallopi atua juga konsepsi. Hasil konsepsi ini akan tertanam di dalam endometrium. Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi) dan hasil konsepsi ini akan terus berkembang di dalam rahim menjadi janin (Manuaba: 2006).
4. Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, Abdul bari, 2002).
2.1.2 Gejala Klinis Kehamilan
1. Tanda pasti kehamilan
a. Dengan tes kehamilan
b. Adanya gerakan janin dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 18 minggu untuk primi dan 16 minggu untuk multi
c. Teraba ballotemen yaitu bagian yang melenting di dalam uterus
d. Terdengar DJJ sejak usia kehamilan 18-20 minggu
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenorhea
b. Mual dan muntah
c. Pingsan
d. Payudara tegang
e. Sering kencing (miksi)
2.1.3 Klasifikasi Kehamilan
Menurut usia kehamilan dibagi menjadi :
1. Kehamilan per trimester
a. Trimester I (0-14 minggu)
b. Trimester II (14-28 minggu)
c. Trimester III (28-42 minggu)
2. Menurut lama kehamilan
a. Kehamilan matur (± 40 minggu)
b. Kehamilan premature (28-36 minggu)
c. Kehamilan post date (> 40 minggu)
(Manuaba, 2002)
2.1.4 Perubahan Fiosologis pada Wanita Hamil
1. Uterus
Uterus bertambah besar, besar uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram.
2. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, sehingga warna selaput lendirnya membiru (tanda chadwick), reaksi asam pH 5-6.
3. Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan danmenyebabkan robekann serabut elastis di bawah kulit, sehingga timbul strie gravidarum.
4. Kulit
Pada daerah kutit tertentu terjadi hiperpigmentasi, pada muka: cloasma gravidarum, payudara: hiperigmentasi puting dan areola mammae.
5. Saluran pencernaan
Salivasi meningkat pada trimester I, sehingga ibu mengeluh mual dan muntah.
6. Darah
Volume darah meningkat, terjadi hemodilusi menyebabkan kadar Hb menurun, batas normalnya 10 gr%.
2.1.5 Perubahan Fiosologis pada Wanita Hamil
1. Trimester I
a. Sebagian wanita merasa senang
b. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi
c. Bersifat ambifalen meskipun kehamilannya direncanakan
2. Trimester II
a. Biasanya lebih menyenangkan, telah dapat menerima kehamilan
b. Ibu lebih tenang/beradaptasi, sudah bisa menerima kehamilan
3. Trimester III
a. Ibu merasa ketidaknyamanan bertambah
b. Kekhawatiran bertambah karena takut bayi lahir cacat
(Sarwono, 2006)
2.2 Konsep Antenatal Care
2.2.1 Definisi Antenatal Care
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan, terutama ditujukan untuk perrtumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2.2.2 Tujuan Pengawasan Antenatal Care
1. Tujuan Umum
Mengenali seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan janin selama kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengenali dan menangani penyulit yang mungkin dijumpai
b. Mengobati penyakit sedini mungkin
c. Menurunkan angka kematian ibu dan anak
(Manuaba, 1998)
2.2.3 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1. Pada Trimester I
Sebelum minggu ke 14 :1x
Kunjungan 1 :
a. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
b. Mendeteksi masalah sehingga dapat diberikan pengobatan sedini mungkin
c. Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan diri )
2. Pada Trimester II
Sebelum minggu ke 28 : 1x
Kunjungan 2 :
Sama dengan trimeter I, ditambah kewaspadaan, pantau TTV, kaji oedema, periksa urine.
3. Pada Trimester III
Kunjungan 3 :
Sama dengan trimester Idan II, ditambah palpasi abdomen untuk deteksi gemelli.
Kujungan 4 :
Sama dengan trimester Idan II, ditambah deteksi kelainan letak.
(Saifuddin, Bari, 2002 )
2.3 Konsep Letak Lintang
2.3.1 Definisi
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang (dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Letak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun janin.
Letak lintang adalah letak janin dengan posisi sumbu panjang tubuh janin memotong atau tegak lurus dengan sumbu panjang Ibu. Pada letak oblik biasanya hanya bersifat sementara, sebab hal ini merupakan perpindahan letak janin menjadi letak lintang atau memanjang pada persalinan.
Pada letak lintang, bahu biasanya berada di atas pintu atas panggul sedangkan kepala terletak pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain kondisi seperti ini disebut sebagai presentasi bahu atau presentasi akromion. Posisi punggung dapat mengarah ke posterior, anterior, superior, atau inferior, sehingga letak ini dapat dibedakan menjadi letak lintang dorso anterior dan dorso posterior
2.3.2 Etiologi
Penyebab letak lintang adalah :
ü Dinding abdomen teregang secara berlebihan disebabkan oleh kehamilan multivaritas pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nullipara. Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung akibat multipara dapat menyebabkan uterus berali kedepan. Hal ini mengakibatkan defleksi sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir, sehingga terjadi posisi oblik atau melintang.
ü Janin prematur, pada janin prematur letak janin belum menetap, perputaran janin sehingga menyebabkan letak memanjang.
ü Plasenta previa atau tumor pada jalan lahir. Dengan adanya plasenta atau tumor dijalan lahir maka sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
ü Abnormalitas uterus, bentuk dari uterus yang tidak normal menyebabkan janin tidak dapat engagement sehingga sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
ü Panggul sempit, bentuk panggul yang sempit mengakibakan bagian presentasi tidak dapat masuk kedalam panggul (engagement) sehingga dapat mengakibatkan sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
2.3.3 Diagnosis
- Mudah ditegakkan bahkan dengan pemeriksaan inspeksi saja. Abdomen biasanya melebar kearah samping dan pundus uteri melebar di atas umbilicus
- Pemeriksaan abdomen dengan palpasi perasat leopold mendapatkan hasil :
ü Leopold 1 pundus uteri tidak ditemukan bagian janin.
ü Leopold II teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan bokongpada fosa iliaka yang lain
ü Leopold III dan IV tidak ditemukan bagian janin, kecuali pada saat persalinan berlangsung dengan baik dapat teraba bahu didalam rongga panggul. Bila pada bagian depan perut ibu teraba suatu dataran keras yang melintang maka berarti punggung anterior. Bila pada bagian perut ibu teraba bagian – bagian yang tidak beraturan atau bagian kecil janin berarti punggung posterior
- Pada pemeriksaan dalam teraba bagian yang bergerigi yaiti tulang rusuk pada dada janin diatas pintu atas panggul pada awal persalinan. Pada persalinan lebih lanjut teraba klavikula.posisi aksilla menunjukkan kemana arah bahu janin menghadap tubuh ibu. Bila persalinan terus berlanjut bahu janin akan masuk rongga panggul dan salah satu lengan sering menumbun (lahir terlebih dahulu) kedalam vagina dan vulva
2.3.4 Penatalaksanaan
Apabila pada pemeriksaan antenatal ditemukan letak lintang, sebaiknya diusahakan menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Sebelum melakukan versi luar harus dilakukan pemeriksaan teliti ada atau tidaknya panggul sempit, tumor dalam panggul, atau plasenta previa, sebab dapat membahayakan janin dan meskipun versi luar berhasil, janin mungkin akan memutar kembali. Untuk mencegah janin memutar kembali, ibu dianjurkan menggunakan korset dan dilakukan pemeriksaan antenatal ulangan untuk menilai letak janin. Ibu diharuskan masuk rumah sakit lebih dini pada permulaan persalinan, sehingga apabila terjadi perubahan letak, segera dapat ditentukan prognosis dan penanganannya. Pada permulaan persalinan, masih dapat diusahakan mengubah letak lintang janin menjadi presentasi kepala asalkan pembukaan masih kurang dari 4 cm dan ketuban belum pecah.
Pada primigravida, jika versi luar tidak berhasil sebaiknya segera dilakukan seksio sesaria. Sikap ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
ü Bahu tidak dapat melakukan dilatasi pada serviks dengan baik, sehingga pada primigravida kala I menjadi lama dan pembukaan serviks sukar menjadi lengkap
ü Karena tidak ada bagian besar janin yang menahan tekanan intra-uterin pada waktu his, maka lebih sering terjadi ketuban pecah sebelum pembukaan serviks sempurna dan dapat mengakibatkan terjadinya prolapsus funikuli
ü Pada primigravida versi ekstraksi sulit dilakukan.
Pertolongan persalinan letak lintang pada multipara bergantung kepada beberapa faktor. Apabila riwayat obstetri yang bersangkutan baik, tidak didapat kesempitan panggul, dan janin tidak seberapa besar, dapat ditunggu dan diawasi sampai pembukaan lengkap untuk melakukan versi ekstraksi. Selama menunggu harus diusahakan supaya ketuban tetap utuh dan melarang ibu meneran atau bangun. Apabila ketuban pecah sebelum pembukaan lengkap dan terdapat prolapsus funikuli, harus segera dilakukan seksio sesaria. Jika ketuban pecah, tetapi tidak ada prolapsus funikuli, maka bergantung tekanan dapat ditunggu sampai pembukaan lengkap kemudian dilakukan versi ekstraksi atau mengakhiri persalinan dengan seksio sesaria. Dalam hal ini, persalinan dapat diawasi untuk beberapa waktu guna mengetahui apakah pembukaan terjadi dengan lancar atau tidak. Versi ekstraksi dapat dilakukan pula pada kehamilan kembar, apabila setelah bayi pertama lahir, ditemukan bayi kedua berada dalam letak lintang.
Pada letak lintang kasep, bagian janin terendah tidak dapat didorong ke atas, dan tangan pemeriksa yang dimasukkan ke dalam uterus tertekan antara tubuh janin dan dinding uterus. Demikian pula ditemukan lingkaran Bandl yang tinggi. Berhubung adanya bahaya ruptur uteri, letak lintang kasep merupakan kontraindikasi mutlak melakukan versi ekstraksi. Bila janin masih hidup, hendaknya dilakukan seksio sesaria dengan segera.
Versi dalam merupakan alternatif lain pada kasus letak lintang. Versi dalam merupakan metode dimana salah satu tangan penolong masuk melalui serviks yang telah membuka dan menarik salah satu atau kedua tungkai janin ke arah bawah. Umumnya versi dalam dilakukan pada kasus janin letak lintang yang telah meninggal di dalam kandungan dengan pembukaan serviks lengkap. Namun, dalam keadaan tertentu, misalnya pada daerah-daerah terpencil, jika dilakukan oleh penolong yang kompeten dan berpengalaman, versi dalam dapat dilakukan untuk kasus janin letak lintang yang masih hidup untuk mengurangi risiko kematian ibu akibat ruptur uteri. Namun, pada kasus letak lintang dengan ruptur uteri mengancam, korioamnionitis dan risiko perdarahan akibat manipulasi uterus, maka pilihan utama tetaplah seksio sesaria.
2.4 Tinjauan Manajemen Varney
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I. Pengkajian
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun obyektif. Data subyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk ruman sakit, nomor register.
A. Data Subyektif
1. Biodata
- Nama Ibu dan suami
R/ Agar dapat mengenal atau memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita lainya.
- Umur
R/ Mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh dan proses pemulihan alat-alat reproduksi kebentuk semula sebelum hami
- Suku/Bangsa
R/ Mempengaruhi dalam melakukan komunikasi antara petugas dan ibu.
- Agama
R/ Di nyatakan berhubungan dengan perawatan penderita misalnya pantangan makan daging dan dalam keadaan gawat ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat di ketahui dengan siapa harus berhubungan.
- Pendidikan
R/ Tingkat penyampaian taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat kita nanti sesuai.
- Pekerjaan
R/ Mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat kita nanti sesuai.
- Alamat
R/ Agar dapat mengenal dan memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita lainnya.
2. Keluhan Utama
R/ Untuk mengetahui masalah-masalah yang di hadapi ibu saat di lakukan pengkajian oleh petugas kesehatan
3. Riwayat kesehatan yang lalu
R/ Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit menurun atau penyakit menular.
4. Riwayat kesehatan keluarga
R/ Untuk mengetahui apakah ada keluarga ibu yang menderita Penyakit hipertensi, jantung, kencing manis, dan riwayat kembar atau tidak.
5. Riwayat haid
Untuk mengetahui keadaan alat reproduksi normal atau tidak.
- Menarche
- Siklus
- Lama
- Jumlah
- Disminore
6. Riwayat perkawinan
R/ Untuk membantu menentukan bagaimana fungsi alat reproduksi.
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
R/ Untuk mengetahui komplikasi atau masalah yang pernah terjadi sehingga dapat di lakukan tindakan yang tepat.
8. Riwayat kehamilan sekarang
R/ Untuk mengetahui keluhan waktu hamil, periksa hamil, tempat periksa, obat yang di berikan serta imunisasi.
9. Riwayat KB
R/ Untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi yang cocok untuk ibu dan alat kontrasepsi yang akan di pakai kembali setelah kelahiran anaknya.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
R/ Untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat, kebersihan, aktifitas, kebiasaan dan rekreasi.
11. Riwayat psikologi
R/ Untuk mengetahui kondisi kejiwaan atau psikologis pada ibu.
12. Data Sosial Budaya
R/ Agar tidak ada kesalahan dalam menyampaikan informasi pada ibu yang berlaktarbelakang sosial budaya di daerahnya.
13. Data spiritual
R/ Untuk mengetahui agama dan kepercayaan ibu serta pelaksanaan ibadah.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda-tanda Vital :
· Tekanan darah : Normal atau tidak (kenaikan sistolik < 30 mmHg atau diastolik <15 mmHg).
· Denyut nadi : Normal atau tidak, cepat atau lemah
· Suhu badan : Normal atau meningkat
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris atau tidak, tampak benjolan abnormal atau tidak, ada lesi atau tidak, kulit kepala besih atau tidak
- Rambut : Hitam atau tidak, rontok atau tidak
- Wajah : Pucat atau tidak, nampak tanda cloasma gravidarum atau tidak, muka odema atau tidak
- Mata : Konjugtiva pucat atau tidak, sklera ikhterus atau tidak
- Hidung : Simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada sekret atau tidak
- Mulut : Stomatitis atau tidak, lidah kotor atau tidak, ada caries atau tidak
- Leher : Nampak pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis, dan kelenjar limfe atau tidak
- Payudara : Hiperpigmentasi areola mamae atau tidak, puting susu menonjol atau tidak
- Abdomen : Ada bekas operasi atau tidak
- Genetalia : Apa yang keluar bersih atau tidak, varises atau tidak, odema atau tidak
- Ektremitas : Atas : Simetris atau tidak
Bawah : Simetris atau tidak, odema atau tidak. Varises atau tidak
b. Palpasi
- Kepala : Teraba benjolan yang abnomar atau tidak
- Leher : Teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis atau tidak.
- Payudara : Teraba benjolan abnormal atau tidak.
- Abdomen : Teraba benjolan abnormal atau tidak.
· Leopold 1 : TFU dan teraba apakah di fundus
· Leopold II : Teraba apakah di bagian kanan atau kiri perut ibu
· Leopold III : Apakah yang menjadi bagian terdahulu
· Leopold IV : Seberapa jauh bagian terdahulu masuk PAP
c. Auskultasi
- Dada : Ada wheezing dan ronchi atau tidak
- Abdomen : Berapa DJJ
d. Perkusi
- Reflek Patella : positif / negatif
II. Identifikasi Masalah atau Diagnosa
Dx : Ny.”....” umur .... tahun .... G .... P ..... Ab .... Usia Kehamilan .... janin tunggal hidup intrauterin dengan .....
Ds : Data yang bersal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu.
Do : Data yang berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa.
III. Antisipasi Masalah Potensial
R/ Mengetahui masalah yang bisa terjadi sesuai dengan data yang telah ada baik dari data subjektif maupun data objektif.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
R/ Mengetahui secara dini kebutuhan yang perlu segera dipenuhi karena jika tidak segera di penuhi akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada ibu.
V. Intervensi
Dx : Ny.”....” umur .... tahun .... G .... P ..... Ab .... Usia Kehamilan .... janin tunggal hidup intrauterin dengan .....
Tujuan : Ibu mendapat kelayanan kehamilan
Kriteria hasil : Ibu mendapat pelayanan kebidanan, ibu mengetahui keadaan diri dan janinnnya
Intervensi : Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan temuan masalah dan diagnosa.
VI. Implementasi
Rencana menyeluruh seperti yang di uraikan pada langkah V, dilaksanakan secara efisien dan aman sesuai situasi dan kondisi.
VII. Evaluasi
R/ Sebagai hasil akhir, bagaimana ibu setelah di lakukan asuahn kebidanan, apakah sesuai dengan kriteria hasil yang diingginkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI PADA NY.”I”
USIA 36 TAHUN GIII P2002 Ab000 UK 28 MINGGU J/T/H/I DENGAN LETAK LINTANG
No. Register : 12.081.780
Tanggal pengkajian : 04 September 2012
Jam :09.00 WIB
I.PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas Suami/Istri
Nama : Ny.”I” Nama suami : Tn. “A”
Umur : 36 Thn Umur : 41 Thn
Nikah : ±13Thn Nikah : ±13Thn
Suku :Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidiikan : DI perhotelan pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT pekerjaan : swasta
Alamat : Sarmidi mangun sarkowo Alamat :Sarmidi mangun
Kec Bugul sarkowo kec.bugul
2. Alasan Datang
Ibu mengatajan Ibu hamil 7 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat Menstruasi
Haid pertama umu : ± 14 tahun
Siklus : ± 28 hari
Lamanya : ± 7 hari teratur
Banyakanya : ± 2 softeks/hari
Keluhan : tidak ada
HPHT : 23 -02-2012
TP : 30 -11-2012
Sifat darah : encer
Warna : Merah
Bau : Amis
Dismenorrhoe : Kadang – kadang
5. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1
Status perkawinan : sah
Usia kawin : 23 tahun Dengan suami umur : 28 tahun
Lama kawin : 13 tahun Anak : 2
6. Riwayat kehamilan yang lalu
No.
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
| |||||||
usia
|
Ke-
|
Jenis
|
Penolong
|
Perlangsungan
|
BB
|
JK
|
Perlangsungan
|
KU ibu/bayi
|
Lamanya menyusui
| |
1.
|
9 bln
|
I
|
spontan
|
Dokter
|
Sungsang
|
2700
|
Lk
|
Sesar
|
baik
|
2,3 thn
|
2.
|
9 bln
|
II
|
spontan
|
Dokter
|
normal
|
3100
|
LK
|
Sesar
|
baik
|
2 thn
|
3.
|
Hamil ini
|
7. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil ke 3 dengan umur kehamilan 7 bulan,gerakan janin di rasakan mulai umur kehamilan 4 bulan
Keluhan – keluhan yang dirasakan saat hamil
Trimester I : Tidak ada keluhan
Trimester II : keputihan ± 2 bulan
Trimester III : tidak ada keluhan
8. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan ibu tidak pernah menderita penyakit menular dan menurun seperti asma DM,hipertensi , dan lain lain dan ibu mengatakan pernah operasi sesar 2 kali.
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan menurun seperti DM,jantung,asma,hipertensi
10. Pola kebiasaan sehari hari
NO
|
Pola kebiasaan
|
Sebelum Hamil
|
Selama Hamil
|
1
|
Nutrisi
|
Makan 3x/hari porsi sedang dengan menu nasi,lauk sayur Minum 6-8 gelas/hari air putih
|
Makan 3x/hari porsi sedang dengan menu nasi,lauk sayur Minum 7-9 gelas/hari air putih
|
2
|
Eliminasi
|
BAK 4-5x/hari
BAB 1x/hari
|
BAK 6-8x/hari
BAB 1x/hari
|
3
|
Aktivitas
|
Ibu mengerjakan semua tugas rumah seperti memasak,mencuci,menyapu, dan lain lain
|
Ibu mengerjakan semua tugas rumah seperti memasak,mencuci,menyapu, dan lain lain
|
4
|
Istirahat
|
Ibu tidur ± 7 jam /hari dan tidak pernah tidur siang
|
Ibu tidur ± 7 jam /hari dan tidur siang 2jam/hari
|
5
|
Personal Hygiene
|
Mandi 2x/hari,gosok gigi 3x/hari , keramas 2x/minggu dang anti baju setiap habis mandi
|
Mandi 2x/hari,gosok gigi 3x/hari , keramas 2x/minggu dang anti baju setiap habis mandi
|
11. Riwayat psikososial
Ibu merasa senang dengan kehamilannya .hubungan ibu dengan suami dan keluarganya baik,mereka semua mendukung kehamilan saat ini
12. Riwayat Sosial Budaya
Selama hamil tidak ada pantangan dalam jenis makanan/minuman , ibu tidak pernah minum jamu dan tidak pernah merokok
B. Data Objektif
· Kesadaran : Composmentis
· Keadaan umum : Baik
· Tanda tanda vita :
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/m
S : 36.5ºC
P : 20x/m
· Tinggi Badan : 146 cm
· Berat badan : 61 kg
· LILA : 29 cm
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
· Kepala : kulit kepala bersih ,tidak berketombe ,tidak ada luka dan benjolan ,rambut tidak rontok .
· Muka :tidak oedema . tidak pucat , sclera tidak ikterik, tidak ada oedema palpebra
· Hidung : simetris , bersih , tidak ada serumen
· Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar linfe dan kelenjar tyrid maupun vena jugularis
· Dada : simetris , pernafasan normal
· Payudara : bersih , putting susu menonjol , hyperpigmentasi areola mamae
· Perut : membesar sesuai umur kehamilan , terdapat luka bekas operasi melintang , perut membucit ke samping
· Ekstremitas : simetris , tidak ada varices , tidak ada oedema
· Palpasi
· Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
· Payudara : Tidak ada benjolan abnormal , colostrums belum keluar
· Perut :
· Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat
ü Leopold II : kiri teraba bulat , keras melenting
Kanan teraba kurang bulat , lunak , kurang melenting
ü Leopold III : kosong
ü Leopold IV : kosong
b. Auskultasi
DJJ ± 152x/menit
c. Perkusi
Reflek patella +/+
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH
Ny.”I” Usia 36 Tahun Giii P2002 Ab000 Uk 28 Minggu J/T/H/I Dengan Letak Lintang
DS : ibu mengatakan hamil yang ketiga dan pernah mengalami keguguran
Ibu mengatakan ibu mengalami nyeri tekan di perut sebelah kiri dan terasa gerakan janin disebelah kanan
DO : Palpasi Leopold II kiri teraba bulat , keras melenting Kanan teraba kurang bulat , lunak , kurang melenting
Leopold III dan IV Kosong
TD : 110/70 mmHg
S : 36,5
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
III. ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi persalinan letak lintang
Ds : umur kehamilan 7 bulan
Do : Palpasi Leopold II kiri teraba bulat , keras melenting Kanan teraba kurang bulat , lunak , kurang melenting Leopold III dan IV Kosong
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter ahli kandungan untuk pemeriksaan USG.
V. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa : Ny.”I” Usia 36 Tahun Giii P2002 Ab000 Uk 28 Minggu J/T/H/I Dengan Letak Lintang
Tujuan : Kehamilan tetap berlangsung normal hingga persalinan dimulai
Kriteria :
1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
2. Kelainan letak lintang teratasi
3. Ibu dapat beradaptasi dengan kehamilannya yang letak lintang dan tidak merasa khawatir
TTV normal
TD : 110/70 mmHg (normal 120/80mmHg)
N : 88x/m ( normal 60-80x/menit)
S : 36.5ºC (normal 36,5ºC
P : 20x/m (normal 18-24x/menit)
4. Pergerakan janin kuat dan teratur (1x dalam 1 jam, minimal 10x dalam 10 jam)
5. DJJdalam batas normal (120-160x/menit)
Intervensi
a) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada ibu
Rasional : dengan pemberian penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, maka ibu akan mengerti sehingga mau bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam melakukan tindakan pengobatan/pemulihan utamanya dalam hal tindakan.
b) Lakukan pemeriksaan fisik
Rasional : untuk mengetahui keadaan ibu secara umum berdasarkan hasil pemeriksaan
c) Jelaskan hasil pemeriksaan
Rasional : dengan memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaannya,dengan begitu ibu akan mengetahui tentang keadaannya
d) Berikan KIE pada ibu tentang gizi seimbang dan personal hygiene
Rasional : dengan memberikan HE tentang gizi seimbang dan personal hygiene pada ibu, maka ibu akan mengerti dan memperhatikan gizinya serta kebersihan dirinya.
e) Anjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe
Rasional : suplemen zat besi dapat membantu meningkatkan kadar Hb ibu disamping intake makanan yang mengandung zat besi.
f) Diskusikan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
a) Perdarahan jalan lahir
b) Perdarahan disertai nyeri/tanda nyeri
c) Terdapat perubahan/penurunan gerakan janin
d) Timbul bengkak terutama pada wajah dan tungkai
e) Penglihatan kabur
f) Demam/panas tinggi
g) Muntah terus-mennerus
h) BAB lebih dari 4x dan cair
i) Keluar air ketuban sebelum waktunya
Rasional : dengan memberitahu ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, ibu akan mengerti dan melakukan anjuran bidan/dokter jika mengalami salah satu tanda bahaya (tidak terlambat dalam perjalanan, tidak terlambat dalam pengambilan Keputusan, dan tidak terlambat dalam pengobatan)
g) Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin
Rasional : dengan menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya, ibu dapat mengontrol sendiri gerakan janinnya
h) Siapkan fisik dan mental ibu dengan memberikan konseling pada ibu bahwa walaupun letak janinnya tidak berubah(letak lintang) tetapi persalinan dapat berlangsung normal asal bersalin di puskesmas/RS yang memiliki peralatan lebih lengkap dan tenaga yang terampil.
Rasional : persalinan letak lintang dapat berlangsung secara pervaginam,berbeda dengan presentasi kepala sehingga harus dilakukan di puskesmas/RS yang memiliki peralatan lengkap dan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan/dokter) yang terampil dalam pertolongan persalinan letak lintang.
i) Diskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran serta persiapan ibu jika timbul komplikasi
Rasional : hal ini akan membantu ibu agar siap, terutama mengenai tempat persalinan, penolong persalinan, biaya yang disiapkan, serta keluarga yang mendampinginya selama berada di RS/PKM dan juga yang akan menjaga rumahnya. Ibu juga akan siap jika nantinya timbul komplikasi pada saat persalinan/kelahiran
j) Anjurkan ibu untuk datang kembali 1 minggu kemudian
Rasional : untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin serta keadaan ibu dan mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 04 September 2012
Jam : 09.00 WIB
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada ibu
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan
4. Memberikan KIE pada ibu tentang gizi seimbang dan personal hygine
5. menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe
6. Mendiskusikan tentang tanda tanda bahaya dalam kehamilan
7. Menganjurkan ibu untuk menghintung gerakan jain
8. Menyiapkan fisik dan mental ibu dengan memberikan konseling pada ibu mengenai letak lintang
9. Mendiskusikan tentang persiapan dan kelahiran serta persiapan ibu jika timbul komplikasi
10. Menganjurkan ibu untuk datang kembai 1 minggu kemudian
VII EVALUASI
Tanggal : 04 September 2012
Jam : 10.00 WIB
S : ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas kesehatan
Tanda tanda vital
· TD : 110/70 mmHg
· N : 88x/m
· S : 36.5ºC
· P : 20x/m
A : Ny.”I” Usia 36 Tahun Giii P2002 Ab000 Uk 28 Minggu J/T/H/I Dengan Letak Lintang
Palpasi
ü Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat
ü Leopold II : kiri teraba bulat , keras melenting
Kanan teraba kurang bulat , lunak , kurang melenting
ü Leopold III : kosong
ü Leopold IV : kosong
P :
o Memberikan KIE tentang pemenuhan nutrisi
o Memberikan KIE tentang personal hygiene
o Memberikan KIE tentang perawatan payudara
o Menyiapkan fisik dan mental ibu ‘mendiskusikan tentang persiapan kelahiran
o Member tahu ibu control 1 minggu kemudian
BAB IV
PEMBAHASAN
Kehamilan merupakan suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba fallopi disebut juga dengan konsepsi. Hasil konsepsi ini akan tertanam kedalam endometrium. Peristiwa ini disebut nidasi (implementasi) dan hasil konsepsi ini akan berkembang terus didalam rahim menjadi janin.
Pada pembahasan kasus Ny.”I” usia 36 tahun GIII P2002 Ab000 UK 28 Minggu letak lintang Hidup Intrauteri ini dilakukan pengkajian data secara subyektif dan obyektif. Identifikasi masalah dan diagnosa sesuai dengan tinjauan teori. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Dalam kasus ini tidak ada identifikasi kebutuhan segera karena tidak ada masalah potensial yang muncul. Intervensi dilakukan sesuai dengan teori serta dilakukan implementasi sesuai dengan kondisi pasien. Pada evaluasi dilakukan sesuai dengan hasil akhir setelah dilakukan implementasi dan didapatkan ibu telah mengerti dan memahami penjelasan petugas serta ibu mengerti kapan harus kembali ke petugas kesehatan yaitu apabila ada masalah atau sesuai jadwal yang telah ditentukan. Secara keseluruhan asuhan kebidanan pada Ny.”I” dilakukan sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
Asuhan kebidanan ini bertujuan untuk mengawasi kehamilan ibu agar tidak terjadi komplikasi selama kehamilan. Untuk itu perlu dilakukan asuhan yang sesuai dengan prosedur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Tenaga Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. EGC:Jakarta
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Pustaka; Jakarta
Bagus, Gde Manuaba Ida. 1982. Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Kebidanan . EGC; Jakarta
Bobak. 2002. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC; Jakarta
Saifuddin, Abdul bari.2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo:Jakarta.
Azrul, Azwar.2007.Asuhan Persalinan Normal.JNPK-KR/POGI: Jakarta
No comments:
Post a Comment